Kerang
Mutiara
Kerang mutiara adalah
hewan yang bertubuh lunak atau moluska yang hidup dilaut, Tubuhnya dilindungi
oleh sepasang cangkang yang tipis dan keras, Termasuk dalam lokasi Bivalvia dan
Famili Pteriidae. Anatomi dan Morfologi Kerang mutiara yaitu, memiliki
sepasang cangkang, bentuknya pipih berwarna kuning kecoklatan. Kedua cangkang
tersebut tidak memiliki cangkang sama bentuknya (ineguivalven), cangkang agak
pipih sedangkan cangkang kiri cembung. Dibagian tengah dorsal sepasang cangkang
dihubungkan oleh ligmen yang elastis serta adanya gigi engsel. Kedua cangkang
memiliki otot yang liat dan kuat yang berfungsi untuk membuka dan menutup.
Cangkang bagian dalam
berwarna putih mengkilat atau disebut lapisan nacre (mother of pearly) pada
bagian sentral. Lapisan nacrenya berwarna kuning emas (gold up). Di luar batas
garis nacre (non nacreusbordes) berwarna coklat kehitaman.
Gambar Kerang Mutiara
Klasifikasi Kerang
Mutiara
Filum :
Moluska
Kelas : Bivalvia
Sub kelas : Lamellabrancia
Ordo : Anysomyaria
Sub ordo : Pteriomorpha
Sub famili : Pteriidae
Genus : pinctada
Spesies : pictada sp.
A.
Secara alami
Di alam, mutiara
terbentuk akibat adanya irritant yang masuk ke dalam mantel kerang mutiara.
Fenomena adanya irritant ini sering juga ditafsirkan dengan masuknya pasir atau
benda padat ke dalam mantel kemudian benda ini pada akan terbungkus nacre
sehingga jadilah mutiara. Secara teoritis, Elisabeth Strack (
secara mendalam terdapat dalam buku Pearls tahun 2006)
mendeskripsikan terbentuknya mutiara alami terbagi atas dua bagian besar,
terbentuk akibat irritant dan masuknya partikel padat dalam mantel moluska.
Pada prinsipnya, mutiara terbentuk karena adanya bagian epithelium mantel yang
masuk ke dalam rongga mantel tersebut. Bagian epithelium mantel ini bertugas
mengeluarkan / mendeposisikan nacre pada bagian dalam cangkang kerang disamping
membentuk keseluruhan cangkang. Teori irritant mengungkapkan bahwa pada suatu
saat bagian ujung mantel kerang dimakan
oleh ikan, hal ini dimungkinkan karena kerang akan membuka cangkang dan menjulurkan
bagian mantelnya untuk menyerap makanan.Saat mantelnya putus, bagian remah eptiheliumpun masuk
ke dalam rongga mantel. Teori irritant juga mengungkapkan bahwa bisa saja mutiara
terbentuk akibat masuknya cacing yang biasanya menempati moluska pada masa
perkembangannya kemudian berpindah ke organisme lain. Cacing ini merusak dan
memasuki rongga mantel. Cacing ini tanpa sengaja membawa bagian epithelium yang
ada di permukaan mantel bersamanya. Bila cacing mati dalam rongga mantel, maka
cacing ini akan dibungkus oleh epithelium, membentuk kantung mutiara dan
akhirnya terbentuklah mutiara. Kalaupun cacing itu bisa melepaskan diri, maka
epithelium yang tinggal dalam rongga mantellah yang akan membentuk mutiara
setelah sebelumnya membentuk kantung mutiara.
Sementara teori yang
kedua adalah masuknya partikel padat ke dalam rongga mantel. Partikel padat
bisa saja terperangkap di dalam tubuh kerang akibat dorongan air. Saat kerang
ini tak bisa mengeluarkannya, partikel inipun bisa saja masuk ke rongga mantel.
Saat dia masuk, epithelium juga ikut bersamanya. Epithelium ini akhirnya
membungkus partikel padat sehingga terbentuklah kantung mutiara. Kantung mutiara ini akhirnya akan mendeposisikan nacre ke
partikel padat tersebut. Namun demikian sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang
mendukung teori masuknya pasir ke dalam mantel kerang mutiara walaupun teori
ini dipahami sejak lama. Dari beberapa mutiara alami yang dibedah, menunjukkan
bahwa bagian inti mutiaranya bukanlah partikel padat.
B.
Mutiara Hasil
Budidaya
informasi yang sangat menarik untuk dibaca
BalasHapusmanfaat csr bagi masyarakat