widgets

Minggu, 08 Februari 2015

KREASI DARI KERANG YANG UNIK

Unik dan Menarik, Ternyata Produk Ini dari Kulit Kerang



Berbagai varian dan jenis lampu merupakan produk yang paling banyak digunakan di hotel-hotel dan restoran.
Indonesia adalah negara bahari yang memiliki laut yang sangat luas bahkan mencapai 80 persen, melebihi luas daratan. Maka tak heran, luasnya lautan Indonesia itu menyimpan berjuta kekayaan laut yang tak ternilai harganya. Salah satunya ada kerang laut (shell) yang mungkin bagi sebagian orang hanya dapat diolah menjadi menu makanan. Tapi tahukah Anda, kulit atau cangkangnya pun dapat diolah menjadi produk menarik bernilai tambah yang mendatangkan omzet hingga ratusan juta?
Di tangan Ir Yuni Yarman, cangkang (bivalvia) dan kulit ini dapat disulap menjadi aneka produk menarik, seperti aksesoris rumah (home accessories), kantor, hotel, retoran, apartemen, dan peralatan makan (tableware), perhiasan mewah (fancy jewelries), panel/tile, souvenir/gift items, serta banyak lagi.
“Dari berbagai jenis produk tersebut, masih banyak variasi dan desain ukuran, serta warna. Semua itu merupakan hasil inovasi kami, tapi ada juga yang berasal dari pesanan,” ujarnya kepada IndoTrading.com.
Variasi produk dari kulit kerang tersebut, antaralain berupa hiasan lampu, baik lampu gantung, lampu meja, atau lampu dinding. Ada pula, hiasan/bingkai pada cermin, berbagai variasi alat makan dan minum cantik, dan rupa souvenir cantik nan mewah, seperti kalung, gelang, dan anting.
Berbagai aksesoris perhotelan juga diproduksi oleh usaha kecil menengah ini. “Biasanya seperti lampu, dan perlengkapan serta aksesoris di kamar-kamar hotel,” jelasnya.
Yuni, demikian dia biasa disapa, tak sendiri mengelola usaha yang dipayungi oleh PT Kharisma Surya Lestari ini. Bersama putrinya, Ika Yarmanti, usaha ini terus dikembangkan, meski terus dihadang berbagai persoalan.
“Sebagian produk kami ekspor, sebagian lagi kami pasarkan di dalam negeri. Ada yang untuk hotel, restoran, apartemen, toko-toko, counter, dan lainnya,” tutur Ika.
“Kebetulan sekarang lagi banyak renovasi dan pembangunan hotel-hotel di Bali, sehingga produk kami juga banyak mendapatkan pesanan dari sana, terutama untuk lampu-lampu,” sambung Yuni. Ditambahkan Ika, “Kami juga tengah membuat produk-produk untuk keperluan Hari Raya Natal, seperti tempat lilin, dan sebagainya.”
Nah, bagi Anda yang tertarik akan produk-produk tersebut, bisa juga memesan sendiri, baik model/motif atau desain, ukuran dan warnanya sesuai keinginan. “Jadi ini tergantung kesepakatan, ukurannya seperti apa, dan banyaknya berapa. Kami akan layani, bisa juga dicantumkan nama atau label perusahaan,” sebut Ika.
Dan untuk memperluas pasar akan produk-produk kerajinan tersebut, perusahaan ini juga membuka kesempatan bagi masyarakat luas, terutama di luar Pulau Jawa untuk dapat menjadi bagian dari pemasaran tersebut.
“Yang mau menjadi agen atau distributor produk-produk kami, bisa langsung mengubungi kami di 021-4258305 dan 021-4269031,” katanya.
Sebagai informasi, bahan baku yang digunakan untuk membuat berbagai produk tersebut merupakan spesies (kerang) yang tidak dilindungi oleh hukum Indonesia. Oleh karenanya, pemesan yang menginginkan spesies tertentu dan dilindungi, maka tidak akan dilayani.
“Sering ada pemesan yang menginginkan spesies kerang seperti ini. Tapi kami tegaskan bahwa itu dilindungi pemerintah, sehingga kami tidak bisa melayani. Yang kami gunakan adalah yang tidak dilindungi. Bahkan kami juga melakukan pembudidayaan sendiri guna mendukung keberlangsungan produksi kami ini,” tutur Ika seraya menunjukkan beberapa contoh (gambar) spesies yang dilindungi negara.
Tembus Pasar Ekspor

Unik, menarik dan mewah
Tak hanya pasar lokal yang menjadi target market perusahaan yang beralamat (showroom) di Jl Cempaka Putih Tengah 26A No. 3, Jakarta Pusat tersebut. Produknya pun sangat diminati di pasar internasional. Sebut saja Amerika, atau beberapa negara di Asia, seperti salah satunya Jepang.
“Dulu, Eropa adalah pasar ekspor terbesar kami. Hanya untuk sementara waktu kami hentikan dulu karena sedang terjadi krisis. Sekarang kami fokus ke negara-negara di Amerika, juga Jepang yang merupakan pasar cukup potensial,” terang Yuni.
Kata dia, sambutan pasar internasional cukup positif terhadap produk kerajinan tangan tersebut. Namun demikian kegiatan ekspor belum dilakukan secara rutin setiap bulannya. “Muda-mudahan mulai 2013 ini kami bisa lakukan secara rutin,” ungkapnya.
Produk-produk home decoration, seperti cermin, tempat perhiasan, dan tempat lilin, merupakan produk yang paling laris di pasar internasional. Ika menuturkan, produk-produk seperti di atas merupakan produk yang lebih memiliki nilai fungsi dan kegunaan.
“Kalau pasar domestik ya lebih ke produk berupa aksesoris atau hiasan-hiasan,” jelasnya.
Bermula dari Budidaya Mutiara

Yuni Yarman dan putrinya, Ika Yarmanti
Usaha ini bermula pada tahun 1989. Saat itu, Yuni bekerja pada sebuah perusahaan pembudidayaan mutiara, dimana kulit kerang mutiara yang dihasilkan juga langsung dijual, tanpa diolah menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis. Atas dasar tersebut, muncullah ide untuk bisa mengolah sendiri kulit-kulit kerang tersebut.
“Dulu, kerajinan kerang Indonesia masih sangat terbelakang. Yang bisa dilakukan hanyalah membuat tas atau keranjang, itu pun masih bauh, dan belum layak untuk dipasarkan secara luas,” kata Yuni.
“Ketimbang kulit-kulit mutiara ini dijual terus sebagai bahan baku, kenapa tidak dikelola sebagai barang jadi yang punya nilai jual lebih tinggi,” tambahnya.
Menangkap peluang tersebut, perusahaan pun membentuk satu divisi baru yang khusus menengani pengolahan kulit-kulit kerang tersebut.
“Jadi kami tambah dengan beberapa jenis kerang lainnya, dan mulailah kami berkreasi,” kenangnya.
Belajar dari Filipina
Filipina adalah salah satu negara penghasil kerang dunia. Bahkan sudah sejak lama, kerang dan olahannya tersebut telah menembus pasar global. Padahal, luas laut Filipina tak sebanding dengan luas laut Indonesia, begitupun hasil kerang lautnya.
“Ini juga menjadi salah satu hal yang memotivasi kami untuk terus maju. Dan oleh karenanya, kami juga banyak belajar dari Filipina,” ujarnya.
Tak hanya Filipina, dikatakan Yuni, mereka juga sempat menimbah ilmu ke Jepang. Hal ini dimaksudkan untuk semakin memperkaya pengatahuan mereka guna mengembangkan usaha tersebut. Dari situ, berbagai kreasi produk pun mulai diproduksi.
Namun, usahanya itu tak berjalan mulus. Krisis moneter yang melanda Indonesia pada 1998, tak pelak meredupkan bisnis kerang yang baru beranjak naik tersebut. Perusahaan induknya pun kolaps.

KERAJINAN HASIL LAUT DARI KULIT KERANG

 http://cdn.bisnisukm.com/2015/01/kap-lampu-kerang-0856-4847-88691.jpg
Kerajinan hasil laut merupakan salah satu jenis kerajinan unik dengan aneka bentuk yang cantik dan unik. Kerajinan hasil laut dapat dibuat dengan berbagai macam hasil laut kemudian dirangkai sedemikian rupa sehingga menjadi kerajinan unik dengan nilai seni tinggi. Salah satu bahan yang biasa digunakan untuk membuat kerajinan adalah kerang dan karang laut yang telah terdampar di pinggir pantai.
Bahan-bahan dari laut seperti kulit kerang dapat dijadikan menjadi berbagai macam kerajinan, seperti kalung, gelang, bingkai cermin, bingkai foto, lampu hias dan lain sebagainya. Fungsi dari perhiasan ini adalah untuk menghias ruangan (tamu, kamar tidur, ruang keluarga atau dapur cantik Anda). Kerajinan hasil laut tersebut juga bisa digunakan sebagai hadiah istimewa bagi teman atau sebagai cenderamata. Kerajinan-kerajinan tersebut dibuat oleh tangan-tangan ahli dari para pengrajin Bali dan pulau Jawa sehingga tingkat kerapian dan kualitasnya sudah terjamin.
Kap Lampu kerang
Berdasarkan pengamatan, salah satu jenis kerajinan hasil laut yang paling banyak diminati oleh para turis mancanegara adalah bingkai cermin unik yang terbuat dari bahan kulit kerang. Bentuknya memang cukup sederhana seperti cermin gantung dalam ukuran kecil yang dihiasi kulit kerang-kerang kecil untuk membingkai cermin. Sungguh terlihat sangat cantik. Hal itulah yang menjadikan produk ini bernilai seni cukup tinggi dan menambah nilai eksklusif terhadap cermin itu sendiri.

Dalam membuat kerajinan hasil laut seperti cermin dengan bingkai kulit kerang ini, tidak jarang para pengrajin menemukan kendala terutama bagi pengrajin atau pelaku usaha yang masih baru. Beberapa kendala yang sering mereka alami di antaranya seperti kurangnya pengetahuan dan keterampilan khusus yang dikuasai dan rumitnya proses pembuatan kerajinan yang menghasilkan nilai seni tinggi.

Proses pembuatan kerajinan hasil laut dari kulit kerang ini diawali dari pengumpulan kerang yang diperoleh dari para pengumpul kerang, pemilahan bentuk-bentuk kerang. Kemudian kulit kerang dibersihkan sampai bersih dan selanjutnya pengovenan dengan diberi campuran tertentu agar kulit kerang yang awalnya keras berubah menjadi lunak sehingga mudah untuk dibentuk.

Pemasaran untuk kerajinan hasil laut dari kulit kerang ini tidak hanya dipasarkan di pulau Bali saja tetapi juga sudah mampu mengekspor ke beberapa Negara tetangga seperti Australia dan juga Hongkong.

CANTIKNYA LAMPU HIAS CANGKANG KERANG


 Lampu Hias Cangkang Kerang Aka Craft
Kerang merupakan salah satu komoditas laut yang banyak terdapat di perairan Indonesia. Sebagai hasil laut, kerang dikenal memiliki banyak kegunaan (multifungsi) yang biasa dimanfaatkan oleh manusia. Daging kerang misalnya, merupakan bahan baku konsumsi yang memiliki kandungan gizi dan nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh. Banyak variasi menu masakan yang bisa diolah menggunakan daging kerang sebagai bahan bakunya. Sementara limbah (cangkang) kerang, digunakan sebagai bahan baku kerajinan dan aneka aksesoris bernilai jual tinggi.
Salah seorang pelaku usaha yang kemudian memanfaatkan cangkang kerang sebagai bahan baku produk kreatifnya adalah Setyoadi Daru Utama (29). Pria yang akrab disapa Daru tersebut menggunakan cangkang kerang sebagai bahan baku produksi aneka jenis kreasi lampu hias. Ketertarikan Daru dengan keunikan cangkang kerang, membuatnya memiliki ide brilian untuk mengkreasinya menjadi lampu hias yang unik dan menawan. “Inspirasi awalnya ketika saya sedang berada di Bali, di situ banyak sekali aksesoris berbahan baku cangkang kerang yang unik, dari situ saya mulai berfikir untuk menciptakan produk kreasi dari kerang yang belum banyak diproduksi orang, yaitu lampu hias,” jelasnya kepada tim liputan bisnisUKM, Sabtu (7/1).

MERANGKAI UNTUNG DARI KERAJINAN CANGKANG KERANG

  


Cangkang kerang ternyata bisa dibuat menjadi aneka bentuk kerajinan yang indah dan bernilai seni tinggi. Selain ramah lingkungan, kerajinan tangan dari cangkang kerang juga bisa mendatangkan rupiah. Peminat kerajinan cangkang kerang ini pun tidak hanya pasar domestik saja, tetapi juga sampai ke Eropa.
Cangkang kerang bila tidak dimanfaatkan hanya menjadi limbah atau sampah yang berserakan mengotori jalan atau pekarangan. Namun berkat sentuhan tangan nan terampil, cangkang kerang itu bisa berubah menjadi kerajinan yang cantik dan indah.
Tak hanya itu, kerajinan dari cangkang kerang ini pun mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Seperti yang dilakukan oleh I Darmaya, pemilik PT Caspla Bali yang bermarkas di Denpasar, Bali.
Darmaya menangkap peluang untuk mengolah cangkang kerang itu menjadi kerajinan yang bernilai tinggi. Ia mulai mengolah cangkang kerang itu pada 2002 lalu. Saat itu, ia melihat banyak cangkang kerang berserakan terbuang di wilayah pesisir pantai Bali.
Melimpahnya cangkang kerang itu membuat Darmaya berpikir untuk menjadikan cangkang kerang menjadi kerajinan yang bermutu dan bernilai seni. Lantas, ia membentuk cangkang itu menjadi aneka kerajinan seperti kalung, cincin, gelang, pigura, meja, kursi, vas bunga dan masih banyak lagi. "Selain mengurangi volume limbah, cangkang kerang merupakan bahan baku berkualitas untuk kerajinan," kata Darmaya.
Karena unik, kerajinan cangkang kerang itu banyak digemari hingga ke pasar mancanegara. Alhasil, Darmaya sukses meraup laba dari kerajinan cangkang kerang yang sebelumnya tak berguna itu.
Darmaya bilang, kulit kerang memiliki karakter material yang keras dan berkilau. Inilah yang menjadi daya tarik utama kerajinan cangkang kerang ketimbang kerajinan dari bahan lain seperti kayu atau batu.
Sejak menekuni usaha kerajinan cangkang itu, Darmaya kini telah mendesain lebih dari 5.000 motif. Salah satu desain Darmaya yang terkenal adalah bingkai foto berukuran 10 sentimeter (cm). "Selain bingkai, banyak bentuk kerajinan yang bisa dibuat dari cangkang," kata pria asli Bali itu.
Untuk menjaga produksi, Darmaya membeli cangkang dari pengepul seharga Rp 20.000 - Rp 50.000 per kilogram (kg), tergantung kualitas dan ukuran cangkang.
Darmaya memang mengincar cangkang unggulan yang berukuran besar dan memiliki warna menarik karena dia sengaja membidik pasar kelas atas. Ia memasarkan kerajinan cangkang itu melalui toko aksesori yang ada Denpasar dan beberapa kota lain di Bali. Tak hanya itu, ia juga memenuhi pesanan dari hotel-hotel yang bertebaran di Pulau Dewata.
Soal harga, Darmaya menjual produk kerajinan itu mulai harga Rp 5.000 hingga Rp 1 juta per pieces. Khusus untuk bingkai foto, Darmaya menjualnya mulai dari harga Rp 50.000 hingga Rp 8 juta per buah.
Hingga kini, Darmaya mampu memproduksi hingga ribuan produk kerajinan cangkang. Selain menjualnya di Bali, Darmaya juga memasarkan produknya di toko aksesori di Lombok. Untuk menambah pelanggan Darmaya tak keberatan membuat kerajinan cangkang dengan desain dari pemesan kerajinan.
Dengan ketekunan dan keuletan mengolah cangkang kerang itu, Darmaya bisa mendulang omzet hingga Rp 300 juta per bulan. Penjualan Darmaya bahkan bisa naik 400% saat ada pesanan dari Eropa yang biasanya datang di bulan September hingga November. "Saya eskpor enam kontainer, dengan nilai US$ 50.000 per kontainer," terang Darmaya.
Kerajinan milik Darmaya banyak digemari orang Eropa karena bentuknya yang unik sehingga dinilai cocok untuk suvenir Natal.
Pengusaha lain yang mengolah cangkang kerang menjadi kerajinan menarik itu adalah Teguh Adi Prabowo, Pemilik Puspa Guna di Surabaya. Teguh menjadi perajin cangkang kerang sejak 1997 lalu.
Laki-laki berusia 37 tahun itu mengaku tergiur mengolah cangkang kerang karena melihat potensi pasarnya yang besar dari kalangan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Teguh mempunyai ciri khas produk kerajinan cangkang kerang berupa hiasan dinding. Dalam sehari, mantan petani rempah itu menjual hingga 70 buah kerajinan yang dibanderol mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 300.000 per buah.
Salah satu produk unggulan Teguh adalah hiasan dinding cangkang yang membentuk desain batik. Untuk membuat desain seperti itu, Teguh mengaku memilih sendiri cangkang kerang yang keras dan memiliki karakter warna yang menarik. "Cangkang itu harus dipilah, karena tidak semua cangkang kerang keras dan kuat," jelasnya.
Selain itu, cangkang kerang tersebut mesti dibersihkan untuk menghilangkan bau amis yang kadang-kadang masih menempel di cangkang.
Selain menjual kerajinan hiasan dinding itu ke pasar domestik, Teguh sempat melayani pasar ekspor. Tercatat pada tahun 2000 hingga 2010, ia rutin mengirim 300 buah kerajinan tangannya itu ke Eropa. "Tapi sejak tahun 2011 ekspor turun karena Eropa lagi terkena krisis," keluh Teguh.
Sewaktu Teguh masih rutin ekspor ke Eropa itu, omzet Teguh berkisar antara Rp 40 juta-Rp 60 juta per bulan. Setelah ekspor terhenti, omzet Teguh turun menjadi Rp 20 juta per bulan."Kami harap pasar pesanan kerajinan cangkang kembali bergairah ke Eropa," ujar Teguh

KREASI SIPUT DARI KERANG


Siput dan Kerang Kreasi

 
Siput dan Kerang Kreasi Aneka Kerajinan Khas Bangka Belitung, Kusukeni.com salah satu produknya dari Siput Kerang.

Bahan Baku banyak terdapat hampir di penjuru tanah air, hanya dimanapun dibelahan bumi ini, penyajiannya belum maksimal dibikin seperti ini, menjadi bentuk yang unik.


Pengrajin : Akhmad Ziwar Dahlan
Di Kota Sungailiat Kabupaten Bangka.

Aneka Kerajinan Khas Bangka Belitung, Kusukeni.com membuatnya dalam Nuansa yang berbeda, dimana kerang siput ini dipadukan dengan bongkahan batu karang yang banyak terdapat dipantai kemudian dibikin inspirasi yang berbeda satu sama lain, sehingga menjadi sebuah bentuk illustrasi tampilan  maksimal.

Belum ada yang membuat kreasi seperti ini  dimanapun, saya yang pertama kali menciptakannya dengan kreasi, dan kebanyakan mereka menjualnya masih dalam bentuk bahan baku atau bahan mentah.

Siput kerang ini dibersihkan kemudian di semprot clear, finishing  menggunakan cat  kualitas buatan Perancis, anti gores, mengkilap, dan tahan lama.


KERANG MUTIARA

Kerang Mutiara
Kerang mutiara adalah hewan yang bertubuh lunak atau moluska yang hidup dilaut, Tubuhnya dilindungi oleh sepasang cangkang yang tipis dan keras, Termasuk dalam lokasi Bivalvia dan Famili Pteriidae. Anatomi dan Morfologi  Kerang mutiara yaitu, memiliki sepasang cangkang, bentuknya pipih berwarna kuning kecoklatan. Kedua cangkang tersebut tidak memiliki cangkang sama bentuknya (ineguivalven), cangkang agak pipih sedangkan cangkang kiri cembung. Dibagian tengah dorsal sepasang cangkang dihubungkan oleh ligmen yang elastis serta adanya gigi engsel. Kedua cangkang memiliki otot yang liat dan kuat yang berfungsi untuk membuka dan menutup.
Cangkang bagian dalam berwarna putih mengkilat atau disebut lapisan nacre (mother of pearly) pada bagian sentral. Lapisan nacrenya berwarna kuning emas (gold up). Di luar batas garis nacre (non nacreusbordes) berwarna coklat kehitaman.

Gambar Kerang  Mutiara
Klasifikasi  Kerang  Mutiara
Filum               : Moluska
Kelas               : Bivalvia
Sub kelas         : Lamellabrancia
Ordo                : Anysomyaria
Sub ordo         : Pteriomorpha
Sub famili        : Pteriidae
Genus              : pinctada
Spesies            : pictada sp.
A.    Secara alami
Di alam, mutiara terbentuk akibat adanya irritant yang masuk ke dalam mantel kerang mutiara. Fenomena adanya irritant ini sering juga ditafsirkan dengan masuknya pasir atau benda padat ke dalam mantel kemudian benda ini pada akan terbungkus nacre sehingga jadilah mutiara. Secara teoritis,  Elisabeth Strack ( secara mendalam terdapat dalam buku Pearls tahun 2006) mendeskripsikan terbentuknya mutiara alami terbagi atas dua bagian besar, terbentuk akibat irritant dan masuknya partikel padat dalam mantel moluska. Pada prinsipnya, mutiara terbentuk karena adanya bagian epithelium mantel yang masuk ke dalam rongga mantel tersebut. Bagian epithelium mantel ini bertugas mengeluarkan / mendeposisikan nacre pada bagian dalam cangkang kerang disamping membentuk keseluruhan cangkang. Teori irritant mengungkapkan bahwa pada suatu saat bagian ujung mantel  kerang dimakan oleh ikan, hal ini dimungkinkan karena kerang akan membuka cangkang dan menjulurkan bagian mantelnya untuk menyerap makanan.Saat mantelnya putus, bagian remah eptiheliumpun masuk ke dalam rongga mantel. Teori irritant juga mengungkapkan bahwa bisa saja mutiara terbentuk akibat masuknya cacing yang biasanya menempati moluska pada masa perkembangannya kemudian berpindah ke organisme lain. Cacing ini merusak dan memasuki rongga mantel. Cacing ini tanpa sengaja membawa bagian epithelium yang ada di permukaan mantel bersamanya. Bila cacing mati dalam rongga mantel, maka cacing ini akan dibungkus oleh epithelium, membentuk kantung mutiara dan akhirnya terbentuklah mutiara. Kalaupun cacing itu bisa melepaskan diri, maka epithelium yang tinggal dalam rongga mantellah yang akan membentuk mutiara setelah sebelumnya membentuk kantung mutiara.
Sementara teori yang kedua adalah masuknya partikel padat ke dalam rongga mantel. Partikel padat bisa saja terperangkap di dalam tubuh kerang akibat dorongan air. Saat kerang ini tak bisa mengeluarkannya, partikel inipun bisa saja masuk ke rongga mantel. Saat dia masuk, epithelium juga ikut bersamanya. Epithelium ini akhirnya membungkus partikel padat sehingga terbentuklah kantung mutiara. Kantung mutiara ini akhirnya akan mendeposisikan nacre ke partikel padat tersebut. Namun demikian sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang mendukung teori masuknya pasir ke dalam mantel kerang mutiara walaupun teori ini dipahami sejak lama. Dari beberapa mutiara alami yang dibedah, menunjukkan bahwa bagian inti mutiaranya bukanlah partikel padat.
B.     Mutiara Hasil Budidaya

Sabtu, 07 Februari 2015

GAMBAR KREASI DARI KULIT KERANG











Spoiler for Ceiling Ornament 2




2. Wall Clock

Spoiler for Wall clock 1




Spoiler for wall clock 2



Spoiler for wall clock 3



Spoiler for wall clock 4








Quote:
3. Tisue Box

Spoiler for Tisue Box 1




Quote:

4. Wall Ornaments

Spoiler for Wall Ornament 1




Spoiler for wall Ornament 2



Spoiler for wall Ornament 3



Spoiler for wall Ornament 4








Quote:
5. Door Ornament

Spoiler for Door Ornament 1





Quote:
6. Mirror Ornament

Spoiler for Mirror Ornament 1






Quote:
7. Exotic Plate

Spoiler for Exotic Plate







Quote:
8. Photoframe

Spoiler for Photo Frame 1, 2 & 3







Quote:
9. Exotic Bracelet Ring

Spoiler for Exotic Bracelet Ring 1